Senin, 27 Februari 2023

Sub Chapter 5.18




1. Tujuan [kembali] 
    
  • Mengetahui apa yang dimaksud dengan hubungan feedback pair (umpan balik)
  • Mengetahui apa saja komponen yang diperlukan untuk membentuk rangkaian pasangan hubungan feedback pair
  • Memahami teori rangkaian pasangan hubungan  feedback pair dan rangkaian bias
  • Dapat membuat simulasi rangkaian pasangan hubungan  feedback pair dan rangkaian bias



2. Alat dan Bahan [kembali] 
    
  • Transistor


    Transistor merupakan sebuah alat semikonduktor yang dapat dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Umumnya, transistor memiliki 3 terminal (kaki), yaitu Basis, Emitor, dan Kolektor.

  • Kapasitor




    Kapasitor yaitu komponen dari material logam berbentuk lempengan dan disusun secara paralel, gunanya adalah untuk menyimpan muatan listrik untuk jangka waktu tertentu. Prinsip kerjanya yaitu karena kapasitor terbuat dari 2 pelat metal yang dipisahkan oleh bahan dielektrik, maka jika kedua ujungnya diberi sumber tegangan maka muatan-muatan positif akan bertumpuk pada salah satu kaki metalnya dan muatan negatif di kaki satunya lagi. Muatan positif tadi tidak bisa mengalir ke kutub negatif, begitupun sebaliknya karna terpisah oleh bahan dielektrik tadi yang bersifat non-konduktif

  • Resistor


    Hampir disetiap peralatan elektronika menggunakan resistor. Resistor berguna sebagai penghambat yang membatasi arus dalam rangkaian elektronika. Jika dalam rangkaian terdapat sumber tegangan yang besar, resistor juga dapat ambil peran untuk menghambat tegangan. 
    Resistor terbagi jadi beberapa jenis, tentu setiap jenis mempunyai fungsi yang berbeda karna itu penggunaan semua tergantung pada kebutuhannya. Selain itu, warna yang dimiliki resistor juga berbeda-beda. Ini menandakan bahwa setiap resistor mempunyai hambatan yang berbeda besarnya dan penggunaannya juga sesuai dengan kebutuhan

  • Ground




    Ground pada peralatan kelistrikan dan elektronika berfungsi untuk memberikan proteksi pada seluruh sistem. Contohnya pada penangkal petir pada rumah, ground berfungsi untuk menghantarkan tegangan dari petir ke bumi untuk meredamnya. Pada kelistrikan rumah, ground juga berfungsi untuk menghantarkan arus listrik yang mengalami kebocoran isolasi atau konsleting listrik  ke tanah 


3. Dasar Teori [kembali] 
    
  • Rangkaian hubungan Darlington







    Dengan menggabungkan 2 buah resistor yang dimana umunya mempunyai beta yang sama dapat memperoleh Hubungan Darlington. Berdasarkan gambar diatas. Keuntungan yang diperoleh dengan memanfaatkan transistor yang dihubungkan secara darlington adalah: Im- pedansi input tinggi, impedansi output rendah, dan Ai tinggi. Akan tetapi kerugiannya ada- lah bahwa arus bocor transistor pertama akan dikuatkan oleh transistor kedua, sehingga per- lu hati-hati pada perencanaan pembiasannya.



  • Rangkaian hubungan feedback pair (umpan balik)

    Pasangan  feedback pair tersusun atas dua transistor yang berlawanan jenis yakni transistor PNP dan NPN. Jenis kedua transistor ini yang membedakannya dengan hubungan darlington. Seperti halnya pada hubungan darlington, rangkaian pasangan umpan balik ini juga memberikan faktor penguatan arus yang tinggi, yakni perkalian beta kedua transistor. Pasangan umpan balik ini digunakan bersama-sama dengan darlington guna membentuk rangkaian komplementer yang biasanya banyak dipakai dalam penguat daya. Hubungan pasangan umpan balik dan contoh rangkaian biasnya dapat dilihat pada gambar diatas.

    Persamaan dari gambar diatas sebagai berikut:

    DC Bias
    Berdasarkan rangkaian feedback pair diatas maka bisa dihitung bahwa:

    arus yang mengalir pada basis adalah

    arus yang mengalir pada kolektor 1 (Q1) adalah

    a
    rus yang mengalir pada kolektor 2 (Q2) adalah


    AC Operation


    untuk mencari impedansi input lakukan langkah berikut:



    Dan untuk menemukan impedansi output:

    Penguatan Arus 

    Penguatan Tegangan




4. Percobaan [kembali] 
Rangkaian hubungan feedback pair


Dua transistor yang berlawanan jenis yakni transistor PNP dan NPN. ini juga memberikan faktor penguat arus yang tinggi, biasanya banyak dipakai dalam penguat daya.






  5. Video [kembali] 




  6. Example [kembali] 





  7. Problem [kembali] 





  8. Pilihan Ganda [kembali] 





  9. Link Download [kembali]

 

BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH

ELEKTRONIKA








 

OLEH:

ARUM BINTORO

2210953011

 

 

DOSEN PENGAMPU

DARWISON, M.T.

 

 

Darwison, 2010, ”TEORI, SIMULASI DAN APLIKASI ELEKTRONIKA”,
Jilid 1, ISBN: 978-602-9081-10-7, CV Ferila, Padang 

Darwison, 2010, ”TEORI, SIMULASI DAN APLIKASI ELEKTRONIKA”,
Jilid 2,  ISBN: 978-602-9081-10-8, CV Ferila, Padang 

Ian R. Sinclair and John Dunton, Practical Electronics Handbook, Newness, 2007

Jimmie J. Cathey, Theory and Problems of Electronic Device and Circuit, McGraw Hill, 2002

John M. Hughes, Practical Electronics: Components and Techniques, O’Reilly Media, 2016

Keith Brindley, Starting Electronics, Newness 3rd Edition, 2005

Robert L. Boylestad and Louis Nashelsky, Electronic Devices and Circuit Theory, Pearson, 2013

 

Sub Chapter 3.9



1. Tujuan [kembali] 
    
  • Untuk mengetahui apa yang saja alat yang digunakan untuk menguji transistor
  • Untuk memahami materi tentang cara pengujian transistor
  • Dapat mensimulasikan rangkaian untuk menguji transistor


2. Alat dan Bahan [kembali] 
    
  • Alat

          1.     Curve Tracer

    Untuk mengukur dan melihat grafik dari pengujian dioda dan transistor. Prinsip kerjanya sederhana yaitu ada tiga terminal yang bisa dihubungkan ke perangkat semikonduktor, contohnya transistor. Terminal C dihubungkan ke kolektor dan terhubung ke resistor variabel dan catu daya, terminal B terhubung ke sumber arus konstan yang bisa diatur berapa besarnya, terminal E dihubungkan ke emitor dan terhubung dengan ground. Nah, untuk melihat grafiknya cukup hubungkan output dari curve tracer dengan osiloskop

     

     2.     Multimeter Digital

     Alat ini digunakan untuk mengukur arus, tegangan dan resistansi. Alat ini juga dapat mengukur secara langsung layak atau tidaknya transistor untuk dipakai.

     3.     Ohmmeter

    Ohmmeter digunakan untuk mengukur resistansi pada resistor. Ohmmeter juga dapat mengukur kelayakan transistor, bisa atau tidaknya transistor digunakan.

  • Bahan

          1.     Transistor

     

    Transistor merupakan sebuah alat semikonduktor yang dapat dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Umumnya, transistor memiliki 3 terminal (kaki), yaitu Basis, Emitor, dan Kolektor.



  3. Dasar Teori [kembali] 
    TRANSISTOR TESTING

    Terdapat 3 cara  untuk menguji transistor yaitu, penggunaan Curve Tracer, meteran digital, dan ohmmeter.

  • Curve Tracer
    Alat ini dipakai untuk melihat grafik karakteristik dari perangkat semikonduktor terutama diode dan transistor
    Masing-masing kaki transistor dihubungkan ke curve tracer yang telah tersedia





    Kita juga bisa mengatur untuk menguji dengan apa, apakah itu NPN ataupun PNP, dan juga menggunakan resistansi rendah ataupun resistansi tinggi




    Jika sudah benar pemasangannya, kurva akan muncul seperti ini:





    Dengan sensitivitas vertikalnya yaitu 2mA/div dan sensitivitas horizontalnya 1V/div. Persamaan untuk menghitung kurvanya adalah sebagai berikut:


  • Meteran Digital

    Putuskan sambungan transistor yang ingin kita uji dari papan sirkuit. Jika tidak, multimeter bisa rusak dan hasil yang benar tidak akan muncul. Jika multimeter digital seperti Gambar 3.26 (a) yang memiliki port pengujian transistor, gunakanlah, dan masukkan transistor ke port pengujian transistor khusus. sisipkan 
    transistor sesuai notasi NPN atau PNP. layar multimeter digital akan membaca gain dari transistor. Jika bacaan  dari konfigurasi E-B-C menjadi B-C-E.


  • Ohmmeter
    Alat ohmmeter juga dapat memeriksa keadaan transistor



    Transistor memiliki 3 kaki dan ada persimpangannya, persimpangan basis-ke-emitor disebut bias maju (menggunakan hambatan relatif rendah) dan persimpangan basis-ke-kolektor disebut bias balik (menggunakan hambatan jauh lebih tinggi)

a.   Base-Emitor check

Untuk transistor NPN, sambungkan kabel positif ohmmeter ke basis dan kabel negatif ke emitor transistor. Transistor akan menunjukkan konektivitas. Dan sebaliknya untuk transistor PNP. Untuk transistor NPN, jika kabel positif ke emitor dan kabel negatif ke basis, transistor yang baik tidak akan menunjukkan konektivitas

 

b.   Base-Collector check

Untuk transistor NPN, sambungkan kabel positif ohmmeter ke basis dan kabel negatif ke kolektor. Transistor akan menunjukkan konektivitas. Dan sebaliknya untuk transistor PNP. Untuk transistor NPN, jika kabel positif ke kolektor dan kabel negatif ke basis, transistor yang baik tidak akan menunjukkan konektivitas



 Selain itu,ohmmeter juga digunakan untuk menentukan lead (dasar, kolektor, dan emitor) transistor









4. Percobaan [kembali] 
    
    • Menguji Transistor dengan metode base-emitor
      1. Buka Aplikasi Proteus 8.9
      2. Ambil ohmmeter, Transistor dan Dioda pada librarynya
      3. Hubungkan kutub positif ohmmeter dengan kutub positif dari Dioda
      4. Hubungkan kutub positif dioda dengan basis dari transistor
      5. 
      Hubungkan kutub negatif ohmmeter dengan kutub negatif dari Dioda
      6. Hubungkan kutub negatif dioda dengan emitor dari transistor
      7. Hubungkan probe amperemeter secara seri pada basis dan juga pada emitor untuk mengetahui besar arus  
      8. Pasangkan probe voltmeter pada basis dan emitor pada transistor 
      9. Tambahkan juga osiloskop dengan ujung A ke kolektor dan kaki B ke emitor


    • Menguji Transistor dengan metode base-kolektor
      1. Buka Aplikasi Proteus 8.9
      2. Ambil ohmmeter, Transistor dan Dioda pada librarynya
      3. Hubungkan kutub positif ohmmeter dengan kutub negatif dari Dioda
      4. Hubungkan kutub negatif dioda dengan kolektor dari transistor
      5. Hubungkan kutub negatif ohmmeter dengan kutub positif dari Dioda
      6. Hubungkan kutub positif dioda dengan basis dari transistor
      7. Hubungkan probe amperemeter secara seri pada basis dan juga pada emitor untuk mengetahui besar arus
      8. Pasangkan probe voltmeter pada basis dan emitor pada transistor 
      9. Tambahkan juga osiloskop dengan ujung A ke emitor dan kaki B ke kolektor




      Prinsip kerja:

                 Dioda memberikan power supply berupa tegangan dan arus, kemudian jika ingin mengukur bias maju (forward) maka anoda dari dioda dihubungkan ke basis lalu anoda dihubungkan dengan kutub positif ohmmeter kemudian emitor dihubungkan ke katoda dari dioda lalu katoda dihubungkan ke kutub negatif ohmmeter. Dan jika ingin mengukur bias balik (reverse) maka katoda dari anoda dihubungkan ke kolektor lalu katoda dihubungkan ke kutub positif ohmmeter kemudian anoda dihubungkan dengan basis lalu anoda dihubungkan ke kutub negatif ohmmeter

  5. Video [kembali] 
            


        

  6. Example [kembali] 
    
  1. Suatu rangkaian transistor, dengan penguatan arus dc sebesar 100. Hitunglah arus basis, arus kolektor, potensial kolektor-emiter, dan daya dioda untuk pendekatan kedua (potensial Basis-Emiter = 0,7 V). Jika diketahui potensial sumber basis dan potensial sumber kolektor masing-masing sebesar 10 V, hambatan basis dan kolektor berturut-turut sebesar 1 M W dan 2 K W .
    Jawab:




    Daya dioda pendekatan kedua 

  2. Desainlah sebuah rangkaian CC (Common Collector) yang sesuai dengan spesifikasi berikut : VEE = 5 V, VBB = 10 V, IE = 20 mA, dan VEC = 0,7 V. Hitunglah RE ? VBC ? jika diketahui RB = 0,1 K W
    Jawab:


  3. Desainlah sebuah rangkaian CB (common base) yang sesuai dengan spesifikasi berikut : VEE = 5 V, VCC = 10 V, IC = 20 mA, dan VCB = 7,5 V. Kemudian hitunglah RC ? VEB ? jika diketahui RE = 0,1 K W
    Jawab:




  7. Problem [kembali] 
    
  1. Perhatikan Gambar Rangkaian Bias Pembagi tegangan berikut. Hitunglah nilai tegangan emiter dan tegangan kolektor jika diketahui:




    Jawab:


  2. Dalam rangkaian transistor pnp, arus kolektor adalah 10 mA. Jika 90% lubang yang dipancarkan mencapai kolektor, arus emitor adalah:
    Jawab:


  3. Dalam penguat emitor umum, resistansi input dan output dari rangkaian adalah 400Ω dan 4kΩ. Jika penguatan transistor saat ini adalah 100, perolehan daya amplifier adalah:
     Jawab:

    Resistansi input   =  400Ω
    Resistansi output =  4kΩ
    Penguatan transistor (Betha) = 100

    Daya amplifier :


  8. Pilihan Ganda [kembali] 
    
  1. Apa salah satu tugas penting yang dilakukan transistor?
    a. Menguatkan sinyal lemah
    b. Mengatur tegangan
    c. Meluruskan garis tegangan
    d. Memancarkan cahaya

    Jawab: a. Menguatkan sinyal lemah

  2. Kebanyakan electron pada basis transistor npn mengalir
    a. Keluar dari ujung basis
    b. Menuju kolektor       
    c. Menuju emitor
    d. Menuju tegangan basis

    Jawab: b. Menuju kolektor

  3. Siapa yang pertama kali menemukan sambungan transistor
    a. Bell
    b. Marconi
    c. Faraday
    d. Schockley

    Jawab: d. Shockley



  9. Link Download [kembali]
  • Download rangkaian proteus 3.27 disini
  • Download rangkaian proteus 3.28 disini
  • Download video panduan rangkaian disini
  • Download sheet transistor disini
  • Download sheet dioda disini
  • Download HTML disini 

LA 2 Modul 4 SisDig

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Jurnal 2. Alat dan Bahan 3. Rangkaian Simulasi 4. Prinsip Kerja Rangkaian   5. V...